GEGER LISTRIK

PLN

Muhajir Arrosyid

 

“ Pln asu…pln asu” begitu teriak-teriak Pak De Tunu. Tapi orang-orang sekelilingnya tidak kaget, kenapa? Ya karena mulut Pak De Tunu biasa kuluar nama-nama binatang.

Tentang misuh memang Pak De Tunu jagonya. Dia dapat melafalkan pisuhan dengan fasih, mantap, dan ekspresi yang pas. Seandaninya ada lomba misuh mungkin dia juaranya, mungkin pula dia malah yang jadi jurinya. Kalau ada Universitas Misuh (UM) dia mungkin jadi guru besar sekaligus rektornya.

Tapi bukan tidak perlu di hiraukan pisuhan Pak De Tunu ini. Bukankah pembaca sekalian juga ingin tahu kenapa Pak Dek Tunu misuh-misuh sedemikiannya. Sampai mengucapkan ASU. Padahal, perlu diketahui pisuhan asu adalah pisuhan yang paling kramat. Ibarat senjata adalah senjata pamungkas. Tidak ada pisuhan yang lebih dasyat dari pisuhan ini.

Pak Dek Tunu mengeluarkan senjata pamungkasnya karena listrik di rumahnya akhir-akhir ini sering mati. “ Bagaimana tidak jengkel sedang asyik-asyiknya nonton debat calon gubernur, lha listrik tiba-tiba mati.”

Dia geleng-geleng kepala “Sebenarnya kenapa toh kok listrik mati terus? Lha nak tidak serius, nyurus negoro mbok ya bicara baik-baik. Negara kok di buat guyonan!”

Banrun anak Pak Dek Tunu yang mahasiswa bilang;

“ Wah ini karena stok cadangan energi seret Mbeh!”

Suson adik Banrun bilang “ Ini karena PLN tidak ada saingan, coba ada yang mengurus listrik swasta, mereka akan ada saingain untuk melayani yang lebih baik!”

“Maksudmu menswastakan listrik?” kata Benrun

“Iya” jawab Suson

“Kalau listrik diswastakan paling-paling yang kuat ngurus ya Pak De Abu Rizala dan Pak De Kalla. Kok sepertinya sengaja di buat PLN bloon, biar kesannya perusahaan Negara tidak becus mengelola listrik, setelah itu infestor masuk menggarap proyek listrik. Begitu maksudmu? “ Bunrun menerangkan kepada Pak De Tunu dan adiknya Suson!”

“ASU!” Pak De Tunu pergi karena tidak mudeng dengan ocehan kedua anaknya.

About Ken dan Bening

keluarga pembelajar

Posted on Juli 13, 2008, in Kisah Tunu. Bookmark the permalink. 3 Komentar.

  1. asu!
    yo wis,ora opop2,rek. hehehehe..( Peace )

  2. tulisan yang jujur. meski tanpa banyak menggunakan personifikasi, namun kata-katanya mengalir membentuk alur yang cerdas.

  3. USA!! [saya Arek Malang, jadi bacanya kebalik, kekeke]

Tinggalkan komentar